Tahun
lalu, Indonesia dan India menjadi dua negara berkembang yang menerima hantaman
terparah dari aksi Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) untuk mengurangi dana
stimulusnya. Kondisi tersebut membuat banyak investor melarikan dananya ke luar
negeri dan melemahnya nilai tukar rupiah dan rupee.
Hebatnya, kedua negara itu kemudian mampu mencetak perbedaan besar hanya dalam
beberapa bulan saja. Apa yang dilakukan Indonesia dan India untuk kembali
menarik masuk para investor asing yang sempat meninggalkannya?
Seperti dikutip dari CNBC, Jumat (7/2/2014), kedua negara ini
bahkan mampu bertahan dari volatilitas yang menghantam negara-negara berkembang
di tengah kebijakan stimulus The Fed dan melemahnya proyeksi pertumbuhan global
menyusul lemahnya data ekonomi AS dan China.
Meski belum sepenuhnya keluar dari risiko eksternal, Indonesia dan India telah
memperlihatkan banyak kemajuan dalam meyakinkan para investor. Kedua negara ini
menunjukkan pihaknya mampu melakukan apapun yang dibutuhkan untuk mengatasi
defisit transaksi berjalan dan membuatnya menarik di hadapan para investor.
Indonesia dan India telah menaikkan suku bunganya secara signifikan sejak
pertengahan tahun lalu saat aksi jual ramai menyerang negara-negara berkembang.
Pemerintah India juga mengambil tindakan lain seperti pembatasan impor emas
guna menekan defisit transaksi berjalan yang tengah terjadi.
Direktur Asia Pacific Fixed Income di Alliance Bernstein, Hayden Briscoe
mengatakan, kondisi ekonomi saat ini dapat membuat para analis melihat perbedaan
antara negara berkembang. Dia mengakui, Asia lebih unggul dibandingkan kawasan
lain di dunia.
Source :
http://bisnis.liputan6.com/read/820599/diantara-negara-berkembang-ri-paling-sukses-majukan-ekonomi#sthash.5Ni3TAJT.dpuf
Wednesday, July 9, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment